Get real time updates directly on you device, subscribe now.
Kotamobagu,WB—Kondisi Rumah milik Udin Mamonto, yang berada di Desa Kopandakan Satu, Kecamatan Kotamobagu Selatan tampak begitu memprihatinkan. Bagaimana tidak, konstruksi rumah yang hanya berukuran 3x 4 meter dan masih menggunakan bambu (Pitate) itu, belum pernah mendapat bantuan atau sentuhan dari Pemerintah.
Ironisnya, kehidupan dari Keluarga Udin Mamonto bersama Istrinya Jaiya Umuk,mengaku bahwa untuk makan saja terkadang dapat bantuan dari tetangga atau saudaranya.
“Yah mau bagaimana lagi, kita hanya bisa pasrah saja dengan kondisi seperti ini. Berharap bantuan dari pemerintah saja. Pun kita tidak tahu harus mengadu pada siapa,” Ungkap Jaiya, dengan raut wajah yang penuh harapan kirannya segera mendapat bantuan, saat tim Wartabolmong.news berkunjung ke kediamannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kotamobagu, Sarida Mokoginta, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut menyesalkan akan sikap dari pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Kopandakan I, yang kurang respon dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu terkait pemberian bantuan kepada warga yang masih memilik rumah yang tidak layak huni.
“Sesuai regulasi, seharusnya Sangadi atau Lurah yang sudah mengetahui akan warganya kurang mampu untuk segera memasukan proposal Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ke pihak kami. Namun, sampai dengan saat ini kami tidak menerima usulan proposal dari desa tersebut,” ungkap Sarida.
Dirinya menjelaskan untuk program RTLH selama ini pihaknya hanya menerima proposal usulan dari Desa/Kelurahan, nantinya melalui usulan itu pihaknya akan turun melihat langsung dan memverifikasi kondisi rumah warga yang akan diusulan tersebut.
“Insya Allah besok petugas dari Dinsos akan turun langsung memverifikasi. Pun, terima kasih kepada pihak terkait yang sudah membantu memberitahukan kepada kami.” Pungkasnya.
Tim WartaBolmong.news
