Astaga, Wartawan Ini Ditodong Oknum Perwira Dengan Senjata
Hukrim,WB–SB alias San (27) salah satu jurnalist bertugas di wilayah Kabupaten Boltim, diduga menjadi korban penodongan dan nyaris ditembak PS alias Pol oknum perwira tinggi Polres Kotamobagu, di halaman parkiran Cafe M Clasic, Rabu (19/06/2019), sekitar pukul 03.00 Wita dinihari.
Tidak terima dengan penodongan oleh perwira mengunakan senjata api jenis HS, SB melapor ke bagian pelayanan pengaduan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Kotamobagu dengan Nomor Surat Tanda Penerimaan Laporan STPL/06/VI/2019/SIE PROPAM. Sedangankan diketahui sebelumnya, SB sudah dimintai keterangan singkat oleh Pengamanan Internal Polri (Paminal) Polda Sulut.
Di Polres Kotamobagu, SB kepada media ini mengatakan, kejadian itu terjadi di halaman parkiran cafe Clasic kelurahan Kotabangon, Kota Kotamobagu. Kata dia, tujuan ia kesitu mengantar temannya. “Kemudian saya lihat seperti ada keributan. Tiba-tiba di depan mobil saya terdapat banyak orang. Sehingga saya bertahan dengan maksud menunggu situasi reda. Setelah redah kemudian saya menghidupkan mobil dengan tujuan untuk pulang karena sudah mendapat telefon dari Istri,” kata SB.
Lanjutnya, Oknum polisi itu menahannya sambil meminta tidak keluar dari halaman itu. “Karena saya berpikir tidak ada sangkut paut dengan keributan itu kemudian saya menghidupkan mobil untuk pulang. Tetapi oknum polisi itu tetap melarang agar jangan keluar dari halaman parkiran sambil menodong senjata ke arah. Dan mengatakan “Jangan keluar parkir itu oto jangan kita tembak” sambil mengarahkan senjata ke muka saya, dan dengan nada “jangan kita tembak. Tiba-tiba datang teman yang saya antar dan menarik Oknum Polisi itu, sambil mengatakan “jangan tembak,” ujarnya.
Berselang beberapa menit pada saat situasi reda, dengan tujuan menanyakan maksud dari oknum polisi itu, kemudian menurut SB, ia turun dari mobil. “Saya sempat bilang kenapa saya ditodong dengan senjata, sementara saya tidak tahu masalahnya. Kemudian dia menjawab “Kenapa kurang sanang”, ungkapnya. “Saya merasa sangat keberatan dan takut karena ditodong mengunakan senjata api. Jangan karena anggota Polri kemudian menodong seperti itu. Saya berharap ini dapat diproses sesuai prosedur hukum berlaku,” jelasnya.
Terpisah, Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Fernando Siahaan saat dikonfirmasi mengatakan, jika itu benar akan ditindak lanjuti. “Laporkan saja ke Propam. Kalau salah nanti kita tindak,” Kata Gani melalui pesan WhatsApp