BANNER ATAS
BANNER BAWAH

Tidak Ada Kecurangan, Riko: Banyak Saksi yang Melihat di TPS 1 Mopusi

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Lolayan,WB-Ketua KPPS TPS 1 Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara, Riko Lundeto menegaskan, tidak ada kecurangan di TPS yang dia pimpin.

Mulai dari pencoblosan yang dilakukan oleh wajib pilih, hingga perhitungan hasil perolehan suara semua calon berjalan dengan baik sesuai Peraturan Bupati nomor 17 tahun 2019.

Bahkan kata Riko, proses pemilihan di TPS 1 tidak hanya dihadiri KPPS. Ada banyak orang yang ikut mengawasi setiap proses. Terdiri dari 5 saksi calon sangadi, 1 anggota Polisi, 1 angota TNI, 1 orang ASN, 1 pemantau dari kecamatan, 2 orang panitia pilsang, 1 anggota BPD, 2 orang linmas, 1 calon Sangadi dan 7 orang KPPS

“Jadi, kalau ada yang mengatakan terjadi kecurangan di TPS 1, itu tidak benar dan mengada-ada. Ada banyak mata yang ikut mengawasi setiap proses pilsang hingga perhitungan suara yang kami lakukan,” tegasnya.

Riko menambahkan, apabila ada indikasi kecurangan di TPS 1, banyak saksi mata yang melihat dan menyaksikan.

“Kalau dituduh kami berbuat kecurangan, kami tidak terima. Sebab kalau curang, pasti banyak yang menyaksikan dan meprotes. Karena perhitungan suara dilakukan secara terbuka dan disaksikan oleh masyarakat dan pihak-pihak yang terkait seperti dari kepolisian, TNI, dari kabupaten, kecamatan serta pendukung para calon sangadi,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan Agriyanto Asiking. Dirinya menulis hasil perolehan suara di kertas plano, juga disaksikan ratusan masyarakat.

“Kami tidak berani berbuat curang, kami tahu risiko hukum jika berbuat demikian. Apa yang saya tuliskan, sudah melalui perhitungan yang teliti, dibacakan sampai dua kali, disaksikan banyak orang. Kalau pun saya salah menempatkan hasil di plano, saat itu juga akan banyak keberatan dari berbagai pihak. Termasuk para saksi dan masyarakat pendukung calon sangadi. Saya tegaskan, tidak ada kecurangan di TPS 1,” jelasnya.

Bahkan lanjut Agriyanto, data para saksi di TPS 1 berbeda-beda dalam jumlah. “Semua saksi calon mengantongi data perolehan suara, tapi setelah kami lihat, mereka menuliskan jumlah yang berbeda-beda,” bebernya.(**)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.