BANNER ATAS
BANNER BAWAH

Voucke Lontaan Resmi Dipecat! PWI Sulut Punya Kepemimpinan yang Sah

0

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

MANADO,WB-Polemik di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara memanas setelah Voucke Lontaan tetap mengklaim dirinya sebagai Ketua PWI Sulut. 

Namun, Pelaksana Tugas Ketua (Plt) PWI Sulut, Vanny Loupatty, menegaskan bahwa tidak ada dualisme kepemimpinan di organisasi pers tertua di Indonesia ini. 

“Tidak ada dualisme. PWI Sulut hanya satu, yaitu yang saya pimpin. Voucke Lontaan sudah resmi dipecat, jangan termakan informasi yang menyesatkan,” tegas Loupatty, yang akrab disapa Maemossa. 

Keputusan pemecatan Voucke Lontaan sebagai Ketua PWI Sulut dan Merson Simbolon sebagai Sekretaris telah ditetapkan dalam SK Nomor 134-PGS/A/PP-PWI/II/2025 yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PWI Pusat, Zumansyah Sedekang. 

“Voucke dan Merson tidak lagi memegang jabatan apa pun di PWI Sulut. 

Saya bersama Ardison Kalumata telah ditunjuk oleh PWI Pusat untuk melanjutkan kepengurusan sisa masa bakti 2021-2026,” tegas Maemossa. 

Meski Voucke dan Merson dicopot dari jabatan, keanggotaan mereka di PWI masih berlaku. 

Namun, Maemossa mengingatkan bahwa jika keduanya terus membuat kegaduhan, PWI Sulut akan mengajukan pencabutan keanggotaan mereka. 

“Kami masih memberi kesempatan bagi mereka untuk kembali ke jalan yang benar. Jika tetap membangkang, keanggotaan mereka akan kami pertimbangkan untuk dicabut,” tegasnya. 

Sebelumnya, Voucke Lontaan dan Merson Simbolon menggelar rapat Zoom dengan 15 pengurus KSB (Ketua, Sekretaris, Bendahara) pada Jumat (28/2/2025), yang menolak kepemimpinan Plt PWI Sulut Vanny Loupatty. 

Mereka menyebut SK Plt PWI Sulut yang dikeluarkan Ketua PWI Pusat sebagai “abal-abal.” 

Merespons hal ini, Maemossa menegaskan bahwa rapat tersebut tidak sah dan tidak memiliki dasar hukum organisasi. 

“Jika ada yang tidak terima, saya maklumi. Tapi jangan sampai terbawa arus provokasi dari pihak yang sudah dipecat kepengurusannya,” ujarnya. 

Di tengah kisruh ini, Maemossa mengajak seluruh anggota PWI Sulut untuk tetap menghormati keputusan PWI Pusat dan tidak terpengaruh oleh narasi yang menyesatkan. 

“Kami tidak ingin memperkeruh suasana. Voucke dan Merson secara pribadi tidak ada masalah dengan saya. 

Tapi ini soal organisasi, jadi saya harap semua anggota tetap berpegang pada keputusan PWI Pusat,” katanya.

Selain itu, Maemossa juga mengingatkan kepada anggota PWI Sulut yang kartu tanda anggotanya (KTA) sudah tidak aktif untuk segera memperbaruinya. 

“Kami tetap menjalankan tugas sesuai amanah PWI Pusat.

PWI Sulut hanya satu, bukan dua. Hormati keputusan organisasi dan mari kita kembali fokus pada tugas utama sebagai insan pers,” tutupnya, didampingi Ardison Kalumata dan puluhan anggota PWI Sulut lainnya.(Nox)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.