Tolak Pasar Senggol di Jalan Bogani, Pedagang Pasar 23 Maret Kotamobagu Bakal Surati Ombudsman RI

KOTAMOBAGU,WB-Penolakan terhadap pelaksanaan pasar senggol di komplek Pertoko-an tepatnya di Jalan Bogani, Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat, masih berlanjut. 

Upaya tersebut berlanjut dengan adanya rencana para pedagang Pasar 23 Maret Kotamobagu yang berada di Jalan Bogani tersebut, akan menyurat ke Ombudsman RI perwakilan Sulut. 

Di mana, saat ini menurut mereka (pedagang Pasar 23 Maret) belum ada respon dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu atas permintaan tersebut. 

Wujud kekecewaan terhadap Pemkot Kotamobagu ini, mereka ekspresikan lewat petisi yang disertai tandatangan guna untuk bertemu dengan Wali Kota Wenny Gaib, hingga membentangkan spanduk. 

Bahkan, dalam surat yang bakal dikirim itu tertulis dugaan ada maladministrasi jika Pemkot memberikan rekomendasi pelaksanaan pasar senggol di Jalan Bogani. 

Menurut mereka, jika Jalan Bogani akan dijadikan lokasi pasar senggol (Pasar Ramadhan), Pemkot diduga melanggar UU LLAJ, serta UU Nomor 30 tentang Administrasi Pemerintahan yaitu penyalagunaan wewenang. 

Adapun tujuh poin tuntutan para pedagang pasar 23 Maret antara lain: 

1. Mereka tidak pernah menerima surat pemberitahuan akan dilaksanakan pasar senggol di Jalan Bogani 

2. Pelaksanaan kegiatan secara sepihak dengan melakukan pengukuran jalan oleh panitia pelaksana dengan difasilitasi Pemkot 

3. Belum adanya balasan atas surat yang mereka sampaikan 

4. Kebijakan yang menganggu arus lalu lintas

5. Adanya dugaan ketidakadilan 

6. Konflik kepentingan dan diskriminasi dalam pelaksanaan 

7. Kegiatan ini bukanlah agenda Pemkot Kotamobagu, namun ingin menarik PAD. 

Mengingat di Jalan Bogani terdapat para pelaku usaha, protes atas rencana pelaksanaan pasar senggol di Jalan tersebut terus mereka gaungkan. 

Meksi demikian, rencana lokasi pasar senggol hingga saat ini Pemkot Kotamobagu belum mengeluarkan rekomendasinya. Pun, siapa pelaksana dari kegiatan itu belum juga diketahui.(Redaksi)