BANNER ATAS
BANNER BAWAH

Soal Tuduhan Hutang di Pilkada Kotamobagu 2024, BRANI: Saya dan Istri saya Tidak Pernah Pinjam Uang Sepeserpun

0

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

KOTAMOBAGU,WB-Mantan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Republik Indonesia (RI), Benny Rhamdani angkat bicara soal dugaan hutang piutang senilai Rp10 Miliar yang dituduhkan kepada dirinya dan Istri tercintanya Sri Tanti Angkara (STA) yang menjadi calon Wakil Wali Kota pada Pilkada Kotamobagu tahun 2024 lalu. 

Menurut Sekertaris Jendral DPP HANURA ini, Ia tak tahu menahu perihal hutang piutang tersebut. Bahkan, Ia terheran-heran terkait siapa yang memberikan pinjaman dan jaminan apa yang menjamin atau memberi agunan. 

“Istri saya punya sertifikat. Mau rumah atau kebun dan lain sebagainya. Tapi, apakah yang dijaminkan itu sertifikat  istri saya? Kan bukan. Kalau kami meminjam uang, pasti sertifikat saya yang dijaminkan,” ucap Benny Rhamdani, Rabu 20 Agustus 2025. 

BRANI julukan dari Benny Rhamdani juga mempertanyakan siapa yang menerima uang jaminan dan besaran nominal dari hutang piutang tersebut. 

“Siapa yang terima uang, berapa besar, kapan diserahkan dan dimana uang itu diserahkan. Pun bentuknya seperti apa. Silahkan tanya ke pemberi pinjaman dan Penyidik,” kata dia. 

Dirinya juga menekankan bahwa Ia dan istri tercinta tidak pernah tahu soal tuduhan itu. 

“Yang pasti Istri saya dan saya tidak pernah tahu hal tersebut. Dan pasti bisa ditanyakan ke pihak yang memberikan pinjaman,” tegas Benny. 

“Sekali lagi Istri saya dan saya tidak pernah menerima sepeserpun yang katanya ada uang pinjaman tersebut. Jika benar uang tersebut ada  dan digunakan untuk apa? Sampai saat ini istri saya dan saya tidak pernah mendapatkan informasi dari siapapun tentang penggunaan uang tersebut,” sebut Benny menambahkan. 

Bahkan kata Benny, masyarakat tahu bahwa Istrinya memiliki uang pribadi untuk digunakan selama kebutuhan kegiatan sebagai calon Wakil Wali Kota sejak sosialisasi-sosialisasi serta sampai kegiatan akhir. 

“Semua masyarakat tahu ada pihak yang menjanjikan untuk membantu kemenangan NK-STA. Maka saya juga merasa aneh jika awalnya dikatakan membantu, kok sekarang jadi pinjaman. Yang Istri saya dan sayapun tidak pernah tahu, uang itu ada atau tidak, diserahkan kepada siapa, diterima kapan, berapa besar, dimana diserahkan dan kalau memang uang itu ada, lalu  digunakan untuk apa,” pungkasnya. 

Sekadar diketahui, Benny Rhamdani dan istrinya menjalani pemeriksaan sekira 5 jam lebih dari penyidik Unit I Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Polda Sulut. 

Tim Redaksi

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.