Terkait Aroma “Busuk” Peternakan Babi, Masyarakat Desa Kopandakan I Protes
Kotamobagu,WB—Keberadaan Kandang dan ternak Babi di Desa Kopandakan Satu, Kecamatan Kotamobagu Selatan, kembali mendapat sorotan. Pasalnya, bau tidak sedap yang dihasilkan kotoran Babi tersebut sangat menganggu kenyamanan warga yang tinggal disekitar kandang.
“Bau busuk dari kandang itu sangat mengganggu kami. Bisa dibilang lokasi kandang masih dikompleks pemukiman warga. Apalagi jika musim penghujan, aroma tak sedap ini semakin meluap. Maka dari itu kami meminta kepada pihak Pemerintah Desa Kopandakan I untuk segera mencarikan solusi,” ujar sumber yang meminta namanya tidak disebutkan, Rabu (3/7/2019).
Sementara itu, Ketua BPD Kopandakan I, Edo Mopobela, saat dimintai tanggapan terkait hal tersebut mengaku sangat keberatan atas adanya aktifitas pemeliharaan hewan ternak di tengah perkampungan desa setempat.
“Sudah berulangkali dihimbau oleh Pemdes, bahkan sudah pernah dilakukan pertemuan dan sosialisasi tentang Peraturan Desa (Perdes) yang mengatur tentang tata cara memelihara hewan ternak dengan pihak pemilik hewan ternak. Tapi, pihak pemilik kandang tidak mengindahkan bahkan beberapa warga masyarakat Rukun Tetangga (RT) 7 diduga telah menambah kandang dan hewan peliharaan Babi itu,” sesal Edo.
Edo yang juga merupakan Sekretaris Disdagkop-UKM Kotamobagu menambahkan, bau tak sedap dari kotoran babi ini sangat menyengat dan menganggu hingga radius 500 Meter dari lokasi kandang.
“Bahkan baunya tercium hingga ke tempat Ibadah yang notabene terletak tidak jauh dari lokasi tersebut. Maka dari itu, saya menghimbau kepada pemilik ternak babi untuk sebisanya saling tenggang rasa, saling menghargai dan bertoleransi terhadap sesama masyarakat desa Kopandakan 1,” harapnya.
“Kami juga meminta kepada pihak terkait, dalam hal ini Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol-PP agar kiranya dapat melakukan sidak dilokasi itu. Dikarenakan hal ini sudah sangat meresahkan masyarakat sekitar.” Jelasnya.
Tim Wartabolmong.news