Diduga Lakukan Tindak Penganiayaan, Simpatisan NK-STA Lapor Oknum Pendukung MESRA
HUKRIM,WB-Oknum pengendara motor yang diduga merupakan pendukung dari pasangan calon (Paslon) Meiddy Makalalag-Syarifudin Mokodongan (MESRA) harus berurusan dengan pihak penegak hukum.
Pasalnya, pengendara yang diketahui bernama Tika ini, diduga melakukan tindakan penganiayaan dengan cara menabrak korban Inoma Maylany Manoppo (47) warga Kelurahan Mongkonai Kecamatan Kotamobagu Barat dan saksi Lidya Prasita Galang, usai debat kedua Pilkada Kotamobagu yang digelar di depan Hotel Sutan Raja Kotamobagu, Sabtu 2 November 2024 kemarin sekira pukul 17.00 Wita.
Tak terima dengan kejadian tersebut, korban bersama saksi yang juga merupakan simpatisan Paslon Nayodo Koerniawan dan Sri Tanti Angkara (NK-STA) melaporkan terduga tersangka Tika berdasarkan LP/485/XI/2024/SPKT/RES-KTGU/SULUT.
“Korban mengalami luka di paha kanan, sementara saksi merasakan sakit di kaki kiri. Kejadian ini sangat disayangkan, terutama karena berlangsung setelah acara debat yang seharusnya menjadi ajang untuk menjalin persatuan,” ujar Aipda Junaidy Hamenda, petugas yang menerima laporan tersebut.
Kepolisian Kotamobagu berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan ini dan mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban selama masa kampanye.
“Kami akan melakukan penyelidikan yang mendalam untuk memastikan tidak ada lagi insiden serupa di masa mendatang,” tegas Aipda Junaidy.
Insiden inipun memicu keprihatinan dikalangan pendukung paslon NK-STA, yang merasa bahwa tindakan kekerasan ini mencoreng semangat demokrasi. Inoma, sebagai pendukung setia paslon nomor urut 03, merasa terancam dan kecewa dengan tindakan brutal yang dilakukan oleh pihak yang seharusnya menjaga keamanan.
Pelapor berharap agar pihak kepolisian segera memanggil Tika untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, serta menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan semangat demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi.
“Kami ingin berpartisipasi dalam pemilihan yang damai, bukan kekerasan,” tutur Inoma dengan nada penuh harap.
Kejadian ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga keamanan dan ketenteraman dalam proses demokrasi, serta perlunya menghargai setiap pilihan politik tanpa kekerasan. Mari kita dukung pemilihan yang bersih dan damai demi masa depan Kota Kotamobagu yang lebih baik.***